Mohamed Latiff Mohamed (1950–2022)
1. BIOGRAPHY
2. CRITICAL INTRODUCTION
3. SELECTED PUBLICATIONS
4. SELECTED POEMS
Impian [Dreams]
Di kota ini [In This City]
Bangsaku di hari lahirku [My People, My Birthday]
Potret Singapura [Portrait of Singapore]
5. SELECTED VIDEOS
6. DEAD POETS’ SOCIETY: “Too Young”
SELECTED POEMS
Impian
Kota telah lama lena
sunyi dan sepi
kini aku mula mencipta
impianku di udara:
mula-mula kekuatan serigala
untuk menghapuskan segala duka
kedua untuk sebua nostalgia
usia remaja bersamamu
dalam saat-saat syahdu dan rindu
ketiga adalah untuk
mimpi-mimpiku sendiri
bermain dengan bayang mentari
keempat untuk sebuah kewujudan
tanpan kehadiran
menghapus lunas segala penindasan
impianku terlalu tinggi
langit tidak dapat memandangnya
langit tidak lagi kelihatan
bumi pun hilang
dan impianku dipatahkan
oleh tangan-tangan
yang bernama kehidupan
by Mohamed Latiff Mohamed
from The Poetry of Singapore (1985)
Dreams
The city is in heavy slumber
silent and still
now I begin to visualize
my dreams in the air:
first, as a wild wolf
I howl down all woes
second, for a nostalgia
to be young with you
in moments of beauty and love
third, for my own dreams
those lingering in the shades of the sun
fourth, for a dream yet to come
to clear all oppression away
my dreams are too high
even for the sky
the sky is in a mist
the earth also missing
and my dreams shatter
in the hands of life.
by Mohamed Latiff Mohamed
translated from the Malay by Hamed Ismail
from The Poetry of Singapore (1985)